Færðu inn athugasemd

KITA ADALAH UMAT DAKWAH

SADARILAH BAHWA KITA ADALAH UMAT DAKWAH

Mengajak orang kepada kebaikan lebih mudah daripada melakukan kebaikan itu sendiri.
Melarang orang daripada berbuat kemaksiatan lebih mudah daripada meninggalkan kemaksiatan itu sendiri.
Kita tetap harus terus beramar maaruf nahi munkar.
Kita ingin agar ada pahala jariyah yang mengalir daripada apa yang kita dakwahkan itu.
Kita tetap terus berusaha agar diri kita selaras dengan apa yang kita dakwahkan.
Namun kita sadar bahwa kita hanyalah manusia biasa yang banyak kekurangan dan kerap jatuh kepada kesalahan.
Kita bukan malaikat.
Namun, kita tetap harus berdakwah.
Malaikat tidak Allah tugaskan untuk beramar ma’ruf nahi munkar.
Tugas itu ada pada kita.
Kita, manusia yang jauh dari kata sempurna.
Maka, Sadar dan insaflah.
Jangan dilupakan beban dakwah ini.
Moga hari ini lebih baik daripada semalam. Aamiin yaa Rabbal Alamiin.

JANGAN MUDAH MENUDUH
وَمَنْ يَكْسِبْ خَطِيئَةً أَوْ إِثْمًا ثُمَّ يَرْمِ بِهِ بَرِيئًا فَقَدِ احْتَمَلَ بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا
“ Dan barangsiapa yang mengerjakan kesalahan atau dosa, kemudian dituduhkannya kepada orang yang tidak bersalah, maka sesungguhnya ia telah berbuat suatu kebohongan dan dosa yang nyata. „
(QS.4. An Nisak : 112).
ALQURAN WAHYU DARI ALLAH menjelaskan akan kekuasaan Allah Maha Pencipta Alam Semesta
بِسْــمِ اللهِ الرَّحْمَن الرَّحِيْـم
ذٰلِكَ عٰلِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهٰدَةِ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ
„Yang demikian itu, ialah Tuhan yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, Yang Maha Perkasa, Maha Penyayang,“
(QS. As-Sajdah 32: Ayat 6)

LEBIH UTAMA MEMAAFKAN
Asy-Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin rahimahullah berkata:
فإن العفو أفضل وأحسن؛ إلا إذا كان الذي أساء إليك شخصاً معروفاً بالشر والفساد وأنك لو عفوت عنه زاد في شرِّه، ففي هذه الحال الأفضل أن لا تعفو عنه، بل تأخذ بحقك من أجل الإصلاح.
„Sesungguhnya memaafkan itu lebih utama dan lebih baik, kecuali jika orang yang berbuat jahat kepadamu adalah seorang yang terkenal jahat dan rusak. Jika engkau memaafkannya akan semakin besar kejahatannya. Maka dalam keadaan seperti ini yang lebih utama adalah dengan tidak memaafkannya, bahkan engkau ambil hakmu demi perbaikan sewajarnya. „
(Syarah Riyadhis Solihin, jilid 1 hlm. 180)
Bersamalah kita memahaminya.
Letakkan sesuatu itu pada tempat yang selayaknya.

Ya Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, indahkanlah hati kami dengan cintaMu, pribadi kami dengan keanggunanMu, dan nama kami dengan wibawaMu. Ya Allah, lapangkanlah jalan kami dalam
kehidupan yang bermanfaat bagi sesama dan alam. Aamiin

Moga bermanfaat
Wassalaam. BuyaHMA, Buya Hma Majo Kayo
Masoed Abidin Za Jabbar
Buya MAbidin Jabbar

Færðu inn athugasemd