Færðu inn athugasemd

SHABAHAN-NUUR SAUDARAKU

Assalamu ‘alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh … MARI SIAPKAN DIRI Menyambut Datangnya Pagi Yang Baik dan Bersiap untuk memulai Berkegiatan. Ingat dan berusahalah melakukan :

1. Pertama. Ingatlah pesan Rasulullah saw : „Sesungguhnya Allah tidak melihat kecantikan luarmu, bentuk tubuhmu, tidak pula jabatan atau kekayaanmu, tetapi Ia melihat HATI dan AMAL PERBUATANMU“ (HR Thabrani).
2. Kedua IKHLAS DALAM BERBUAT Keikhlasan atau ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat paling disukai oleh semua orang membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. … Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura-pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta.
3. Ketiga JAUHI SIFAT SOMBONG … Rendah Hati sangat jauh berbeda maknanya dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, rendah hati justru mengungkapkan kekuatan … Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati.
Ia seperti padi yang semakin berisi semakin merunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain … Ia bisa membuat orang yang di atasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder.
4. _Keempat SELALULAH SETIA, Karena kesetiaan sudah menjadi barang langka dan sangat tinggi harganya … Orang yang setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. … Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.
5. Kelima SELALULAH HUSNUS DZAN DAN BERSIKAP POSITIF. Orang yang bersikap positif selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi terburuk sekalipun … Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dan sebagainya.
6. Keenam SELALULAH BERTANGGUNG JAWAB … Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh …
Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan … Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan apa pun atau siapa pun. Dia sepenuhnya menyadari bahwa apa pun yang dia alami, jalani, hadapi dan miliki dalam kehidupannya merupakan hasil atau akibat dari pikiran, sikap, tutur kata dan tindakannya sendiri.
7. Ketujuh SELALU BERAKHLAK MULIA DAN BERJIWA BESAR. … Berjiwa Besar atau Dzu Hadzdzin ‘Adziem dapat dilihat dari kemampuan memaafkan orang lain …. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan diri hanyut dalam kesedihan dan keputus-asaan.
8. Kedelapan … PELIHARA SILATURAHIM MAMPU MENEMPATKAN DIRI SALING MENGHORMATI ATAU EMPATI. Inilah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja seorang pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri.
Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.

Ingatlah …!!!
“Teman terbaik adalah orang yang jika kamu melihatnya maka mengingatkanmu kepada Allah, yang lisannya menambahkan ilmu bagimu, yang amalannya mengingatkanmu pada akhirat“
(HR Thabrani)

Ingatlah pula bahwa … KITA BERJALAN MENUJU AJAL
Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu pernah berkata,
“ Wahai manusia, injakkan kakimu ke tanah. Sesungguhnya sebentar lagi ia akan menjadi kuburmu. „
Wahai manusia, sesungguhnya hidupmu hanya beberapa hari, tiap kali waktu berlalu, berarti sebagian hidupmu telah pergi.
Wahai manusia, engkau sekarang ini selalu menghabiskan umurmu sejak lahir dari rahim ibumu.
Kita berjalan menuju ajal dalam setiap detiknya.
Hari-hari selalu berlalu, dan memiliki tahapan-tahapan
Aku belum pernah melihat ada sesuatu yang lebih meyakinkan daripada kematian
Padahal, setiap apa yang ada tampak terbayangkan selalu akan diakhiri oleh kematian.
Alangkah buruk dan ruginya tindak perbuatan sedari saat belia tak mau menengok agamanya
Lantas, bagaimana nasib seseorang yang tetap meninggalkan agama, padahal ubannya telah menyala.
Berjalanlah di dunia ini dengan bekal takwa.
Karena, umurmu hanyalah hitungan hari yang kian purna
(QS Al-‘Ankabūt) : 57.
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.
( QS Al-‘Ankabūt) : 64
Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.

Renungi dan fikirkanlah
Moga bermanfaat
Wasalamullah ‘alayka bil-Rahmah wal-Barakah

BuyaHMA

Masoed Abidin Za Jabbar
Buya Hma Majo Kayo
Buya MAbidin Jabbar

Færðu inn athugasemd