Færðu inn athugasemd

SETIAP DIRI AKAN DI UJI DENGAN BERBAGAI COBAAN.

Taushiyah Al Munawwarah

  1. INGATLAH SELALU, BAHWA SESEORANG MUKMIN AKAN TETAP DI UJI SEBERAPA KUAT KADAR IMANNYA DALAM MENJALAN KAN AGAMANYA.
    Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya oleh Sa’d bin Abî Waqqâsh Radhiyallahu anhu :
    يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلاَءً قَالَ الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِى دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِىَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ
    “Ya Rasûlullâh! Siapa kah yang paling berat ujiannya?”
    Beliau menjawab, “ Para Nabi kemudian orang-orang yang semisalnya, kemudian orang yang semisal nya. Seseorang akan diuji sesuai kadar (kekuatan) agamanya. Jika agamanya kuat, maka ujiannya akan bertambah berat. Jika agamanya lemah maka akan diuji sesuai kadar kekuatan agamanya…” (HR. at-Tirmidzi no. 2398, an-Nasâi no. 7482, & Ibnu Mâjah no. 4523).
  2. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah bersabda:
    إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
    Sesungguhnya besar nya pahala tergantung dengan besarnya ujian. Sesungguhnya, apabila Allâh mencintai suatu kaum, maka Dia akan mengujinya. Siapa yang ridha dengan ujian itu, maka ia akan mendapat keridhaan-Nya. Siapa yang membencinya maka ia akan mendapatkan kemurkaan-Nya.“ (HR. at-Tirmidzi no. 2396 dan Ibnu Mâjah no. 4031).
  3. PELAJARAN UTAMA DIKANDUNG HADITS INI,. Adalah ;
    ✓ UJIAN adalah ALAT utama untuk MENYELEKSI IMAN SETIAP MUSLIM yang benar atau tidak.
    ✓ UJIAN yang menimpa seseorang MERUPAKAN BENTUK KASIH SAYANG ALLAH SWT untuk menaikkan derajat hambaNya.
    ✓ UJIAN TIDAK HANYA SEKEDAR KESUSAHAN dan keburukan, tetapi BISA JUGA BERUPA KENIKMATAN.
    Allah Subhanahu wa Ta’alaa berfirman :
    كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
    Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar- benar nya).“
    „Dan hanya kepada Kamilah kamu akan dikembalikan.“ QS. (21), al-Anbiyâ’ : 35).
    ✓ Terkadang orang apabila DITIMPA dengan MUSIBAH dan KESUSAHAN, ia SANGGUP BERSABAR. Namun, begitu DIBERI KENIKMATAN yang berlebih, terkadang ia TIDAK LULUS DARI UJIAN TERSEBUT.
    ‘Abdurrahmân bin ‘Auf Radhiyallahu anhu pernah berkata:
    ابْتُلِينَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالضَّرَّاءِ فَصَبَرْنَا ثُمَّ ابْتُلِينَا بِالسَّرَّاءِ بَعْدَهُ فَلَمْ نَصْبِرْ
    Kami diuji dengan kesusahan-kesusahan (ketika) bersama Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kami dapat bersabar. Kemudian kami diuji dengan kesenangan- kesenangan setelah beliau wafat dan kami pun tidak dapat bersabar.“ (HR. at-Tirmidzi no. 2464)_
    ✓ UJIAN ADALAH RAHMAT DARI ALLâH Azza Wa Jalla. Ujian yang diturunkan oleh Allâh Azza wa Jalla adalah rahmat (kasih sayang) Allah Azza wa Jalla kepada seluruh manusia terlebih lagi untuk kaum Muslimin.
    Allâh Azza wa Jalla berfirman:
    وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّى نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِينَ مِنْكُمْ وَالصَّابِرِينَ وَنَبْلُوَ أَخْبَارَكُمْ
    Dan sesungguhnya kami benar-benar akan menguji kamu agar kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan yang bersabar di antara kamu, dan agar kami menyata kan (baik buruknya) hal ihwal mu.“ (QS. 47, Muhammad : 31).
  4. PENOLAKAN TERHADAP DAKWAH TAUHID, MERUPAKAN UJIAN YANG LEBIH BERAT DARI PADA HARTA dan JIWA.
    Allâh Azza wa Jalla berfirman:
    وَلَتَسْمَعُنَّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا أَذًى كَثِيرًا
    Dan (juga) kamu benar- benar akan mendengar gangguan yang banyak yang menyakitkan hati dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang- orang yang mempersekutu kan Allâh.“ (QS.3, Âli ‘Imrân : 186).
  5. ORANG YANG SABAR TERHADAP UJIAN AKAN MENDAPAT KAN PAHALA TANPA BATAS.
    Allâh Azza wa Jalla berfirman yang artinya : “ Sesungguh nya hanya ORANG- ORANG YANG BERSABARLAH yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.”
    (QS.39, az-Zumar : 10).
  6. BUJIAN BERUPA MUSIBAH atau BENCANA MERUPA KAN PENGHAPUS DOSA.
    Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
    فَمَا يَبْرَحُ الْبَلَاءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِي عَلَى الْأَرْضِ وَمَا عَلَيْهِ مِنْ خَطِيئَةٍ
    Ujian itu akan selalu menimpa seorang hamba sampai Allâh membiar kan nya berjalan di atas bumi dengan tidak memiliki dosa.“ (HR. at-Tirmidzi no.2398).
  7. ‌Semoga Bermanfaat dalam menumbuh suburkan IMAN dan TAQWA kita serta menghidupkan SIKAP SABAR dan SIFAT SYUKUR menjaga semua NIKMAT yang telah Allah berikan kepada kita … Aamiin ya Rabbal Alamiin.

Wassalaam
Buya HMA
Buya Masoed Abidin
Buya Hma Majo Kayo
Buya MAbidin Jabbar
Masoed Abidin Za Jabbar

Færðu inn athugasemd