Færðu inn athugasemd

HATI YANG LEMBUT AKAN MEMBERIKAN KEBAHAGIAAN DI DUNIA DAN DI AKHIRAT

UPAYA MELEMBUT KAN HATI.

  1. Membaca Al-Quran dan Tadabur.
  2. Mendirikan Shalat Malam.
  3. Berkumpul dengan orang Shalih.
  4. Tidak banyak makan.
  5. Berdzikir di tengah malam.
  6. Meningkatkan keimanan dan Taqwa kepada Allah.
  7. Menghadiri majlis-majlis nasihat.
  8. Berlindung kepada Allâh dari hati yang tidak khusyû’.
  9. Makan makanan yang halal.
  10. Menyayangi anak yatim.
  11. Mengasihi orang miskin.
  12. Merenungi Setiap Kejadian Musibah dan Ujian Hidup.
  13. Menyadari Bahwa Segalanya Milik Allah Subhanahu wa Ta’laa.
  14. Banyak mengingat kematian.
  15. Banyak berziarah kubur.
  16. Tambahan yang perlu dikerjakan.
    ✓ Membaca Al-Quran dan Tadabur.
    ✓ Mendirikan Shalat Malam.
    ✓ Berkumpul dengan orang Shalih.
    ✓ Tidak banyak makan.
    ✓ Berdzikir di tengah malam.
  17. Ibrâhim al-Khawwâs berkata :
    دَوَاءُ الْقَلْبِ خَمْسَةُ أَشْيَاء : قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ بِالتَّدَبُّرِ, وَخَلَاءُ الْبَطْنِ, وَقِيَامُ اللَّيْلِ, وَالتَّضَرُّعُ عِنْدَ السَّحْرِ, وَمُجَالَسَةُ الصَّالِحِيْنَ.
    Obat hati ada lima macam, yaitu:
    ✓ Membaca al-Qur’ân dengan men-tadabburi-nya,
    ✓ Mengosongkan perut,
    ✓ Shalat malam,
    ✓ Mendekatkan diri (kepada Allâh) di waktu sahûr dan duduk (berteman) dengan orang orang saleh.“.
  18. Meningkatkan keimanan Taqwa kepada Allah, sebagaimana
    Allâh telah berfirman :
    وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ.
    Barangsiapa yang beriman kepada Allâh niscaya dia akan memberi petunjuk kepada hatinya.“
    [QS. At-Taghâbun : 11]
  19. Ibnul Qayyim Ra. Berkata : „… Sebalik nya, hati akan menjadi baik dan kuat karena rasa takut kepada Allah dan ketekunan berdzikir kepada- Nya.” (lihat al-Fawa’id, hal. 95)
  20. Menghadiri majlis majlis nasihat.
    Kita perhatikan apa yang dikatakan oleh Al-‘Irbâdh bin Sâriyah Radhiyallahu anhu; “Pada suatu hari Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan shalat, kemudian menghadap ke kami dan memberi kan nasihat yang sangat menyentuh, yang membuat mata- mata menangis dan hati-hati menjadi takut.”
  21. Khusyu’ kan lah hati. Berlindung kepada Allâh dari hati yang tidak khusyû’.
    Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan do’a sebagai berikut :
    اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا.
    Ya Allâh! Aku berlindung kepada Engkau dari ilmu yang bermanfaat, dari hati yang tidak khusyû’, dari jiwa yang tidak kenyang dan dari doa yang tidak dikabul kan.“ (HR. Bukhari & Muslim.)
  22. Makan makanan yang halal … Imam Ahmad rahimahullah pernah ditanya oleh seseorang ; “Dengan apa hati bisa menjadi lunak ?” … Beliau pun menjawab ; “Ya bunayya (wahai anakku) ; Dengan makan makanan yang halal.”
  23. Menyayangi anak yatim … „Ada seorang laki-laki yang datang kepada nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengeluh kan kekerasan hati nya.“ Nabi pun bertanya: „Sukakah kamu, jika hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu terpenuhi ?“ … Kasihi lah anak yatim, usap lah mukanya, dan berilah makan dari makananmu, niscaya hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu akan terpenuhi.” (HR. Thabrani, Targhib, Al Albaniy : 254).
  24. Mengasihi orang miskin …
    Diriwayat kan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwasanya seseorang mengadu kepada Nabi Sallallahu ‘alaihi wa sallam tentang hati nya yang keras. Beliau Sallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda :
    إِنْ أَرَدْتَ أَنْ يَلِينَ قَلْبُكَ ، فَأَطْعِمِ الْمِسْكِينَ ، وَامْسَحْ رَأْسَ الْيَتِيمِ.
    Jika engkau ingin agar hatimu menjadi lunak, maka berilah makan orang miskin dan usaplah kepala anak yatim.“
  25. Merenungi Setiap Kejadian Musibah dan Ujian Hidup. Setiap peristiwa, baik itu kejadian musibah ataupun ujian hidup tentu selalu ada hikmahnya dan dapat melembutkan hati.
    Kita tidak akan benar- benar bisa merasakan bagaimana rasanya hati dan perasaan ketika berada dalam kondisi keterhimpitan, kesulitan, kesusahan, kesedihan, kebingung an, kesakitan, menanggung berat beban, dan lain sebagainya tanpa mengalaminya sendiri kondisi-kondisi tersebut. Bila pernah merasa kan hal musibah atau ujian hidup dan diri merenungi serta mengambil pelajaran dari segala yang terjadi, akan dapat melembutkan hati.
  26. Menyadari Bahwa Segalanya Milik Allah Subhanahu wa Ta’ala. Melembut kan hati dengan menyadari adakah yang benar- benar kita miliki? Ya Allah ya Rahman, ya Allah ya Rahim. Hanya Allah Subhanahu wa ta’ala pemilik bumi dan langit beserta alam semesta dan seluruh isinya. Lihatlah tanda- tanda kebesaran Allah Subhanahu wa ta’ala yang menjadikan terciptanya siang dan malam, matahari dan bulan, lautan dan daratan, serta empat unsur elemen; air, api, udara dan tanah yang teramat penting bagi keberlangsungan hidup seluruh makhluk Nya. Lihat lah kedalam diri kita, ada jantung, hati, darah yang mengalir dalam tubuh, nafas yang berhembus dan nadi yang berdenyut, kesemuanya menanda kan kita hidup dan membuat kita selalu bersyukur atas nikmat kehidupan yang telah Allah berikan. Semoga setiap saat dengan kelembutan hati kita selalu menyadari bahwa kesemuanya itu milik Allah Subhanahu wa ta’ala.
  27. Banyak mengingat kematian.
    Sa’îd bin Jubair dan Rabî’ bin Abi Râsyid rahimahumallâh_ berkata :
    لَوْ فَارَقَ ذِكْرُ الْمَوْتِ قَلْبِي سَاعَةً خَشِيت أَنْ يَفْسُدَ قَلْبِي
    Seandainya mengingat kematian terpisah dari hatiku sekejap saja, saya takut hatiku akan menjadi rusak.“ Kemudian banyaklah berziarah kubur.
    Seorang murid Imam Ahmad, pernah berkata, “Seorang laki-laki pernah bertanya kepada Abu ‘Abdillâh (Imam Ahmad) tentang bagaimana melunak kan hatinya. Beliau pun menjawab : „Masuk lah ke dalam pemakaman dan usap lah kepala anak yatim.”

BARAKALLAAHU LANAA WA LAKUM.
Wassalam BuyaHMA
Buya Hma Majo Kayo
Masoed Abidin Za Jabbar
Buya MAbidin Jabbar

Færðu inn athugasemd